Emosi ada pada diri kita dan emosi itu bersifat netral. Tidak ada emosi positif dan negatif, hingga ketika akibat dari yang ditimbulkan emosi itulah yang menjadikannya negatif atau positif.
Ada 3 jenis marah yaitu Mass anger (kemarahan yang tidak kita sadari dan ini sifatnya terselubung), Explosive anger (kemarahan yang meledak dan tak terkendali seperti halnya kemarahan Bruce Banner), Cronic anger (kemarahan yang terus menerus dalam jangka panjang).
Kemampuan kita mengendalikan emosi adalah pancaran dari profesionalisme kita. Karena jika kita tidak bisa mengendalikan emosi maka kita bisa kehilangan segalanya (mungkin Anda pernah melihat film Anger Management ?).
Ada baiknya ketika kita sedang marah dan harus menyelesaikan sesuatu kita mundur dulu sesaat, kemudian mengakui penyebab kemarahan itu dan lihatlah kembali apa yang menjadi penyebab kemarahan itu. Untuk menyelesaikan masalah saat kita marah cobalah untuk mengkonfrontasikan masalah tersebut saat kemarahan kita sudah reda. Untuk meredakan kemarahan kita bisa mengalihkan energi itu dengan kegiatan lain seperti berolahraga misalnya. Kegiatan ini juga sekaligus bisa kita jadikan ventilasi kemarahan kita.
Berikut adalah tips untuk mengendalikan kemarahan atau yang lebih dikenal dengan 3A.
Acknowledge : pahami diri kita dan coba sadari apa penyebab kemarahan kita.
Ask for clarification : hal apa yang bisa kita lakuan saat kita marah kepada seseorang dengan menggunakan logika dan rasio.
Anticipate solution : antisipasi solusi seperti apa yang harusnya kita lakukan untuk menangani marah dan mengendalikannya.
Kita bisa belajar dari tokoh besar mengenai kemarahan, Budha misalnya mengatakan : meyimpan kemarahan sama dengan meyimpan bara panas di tangan kita. Dimana ketika kita coba untuk melemparkannya kepada orang lain, sebenarnya itu hanya akan membuat diri kita semakin terbakar.
Marah bukan sesutau yang jelek, namun yang harus diingat adalah bagaimana kita marah secara efektif.
Untuk itu jika kita termasuk orang yang mempunyai tipe kemarahan yang meledak – ledak maka buatlah ambang batas kemarahan kita sendiri sehingga kita bisa mundur sejenak untuk meredakan kemarahan itu. Ketika kita tahu bahwa kita punya pola emosi yang tidak terkendali maka kita harus mulai mengendalikannya hingga ketika harus marahpun tidak harus menyakiti siapapun.
Pengendalian kemarahan adalah bagaimana kita berdamai dengan diri kita sendiri. Hingga tidak aneh jika kemarahan sesungguhnya mengajarkan kita tentang diri kita sendiri.
Setiap orang bisa marah. Namun marah pada orang yang tepat, saat yang tepat, tingkat yang tepat, tujuan yang tepat, sasaran yang tepat dan dengan cara yang tepat, itu susah.
Aristoteles
apa ada klinik management amarah di balikpapan, saya merasa membutuhkannya sekarang,
mohon informasinya dan kabari saya di abduldedysubhansyah@yahoo.co.id