SMART EMOTION ANTONI DIO MARTIN MANUSIA NARSIS 14 Agustus 2008 Rangkuman : Narsis adalah suatu istilah yang diambil dari nama seorang Dewa Yunani – Narsisus. Dewa Narsisus ini adalah seorang dewa yang sangat mengagumi dirinya sendiri. Karena itu dia menolak cinta Dewi Echo sehingga membuat Dewi Echo mati merana. Dewa Apollo yang mendengar penyebab kematian Dewi Echo menyayangkan sifat Dewa Narsisus dan mengutuknya dengan tidak akan pernah menemukan cinta sejati. Dewa Narsisus tidak tahu kutukan itu. Suatu hari Dewa Narsisus berjalan – jalan ke sungai. Dia kemudian beristirahat untuk membasuh wajahnya dengan air di tepi sungai itu. Demi melihat pantulan wajahya di sungai, Dewa Narsisus langsung jatuh hati dengan bayangan wajahnya sendiri. Saking jatuh cintanya Dewa Narsisus tidak pernah lepas dari melihat pantulan wajahnya di sungai hingga akhir hayatnya. Dan sekitar tahun 1890-an istilah ini dipakai pada mereka yang mempunyai kebutuhan berlebih pada pujian. Pada dunia psikologi kebutuhan yang berlebih pada suatu pujian dan kekaguman hingga merugikan orang disekitarnya dikategorikan penyakit jiwa. Jika apa yang mereka katakana sesuai dengan kenyataan, masih kita terima namun jika ini hanya bualan dan terus menerus dikatakannya, ini baru masalah. Mereka ini selalu haus perhatian, pujian dan selalu membanggakan diri sendiri. Kasus Narsis biasanya menimpa mereka yang kurang mendapat perhatian dalam salah satu masa fase hidupnya. Karena itu mereka selalu mencari – cari pujian dari orang lain. Sisi baik dari sifat narsistik adalah mereka akan melakukan hal yang paling baik untuk mendapatkan pujian. Dan ini mampu melesatkan karirnya. Untuk menyikapi mereka yang mempunyai sifat seperti ini maka kita harus tetap menerimanya dan coba untuk mengarahkannya ke hal yang lebih baik. Jangan selalu menuruti kebutuhannya akan pujian dan perhatian. Sekali waktu ada baiknya juga jika kita mengingatkan bahwa sesuatu yang bersifat eksternal tidak akan abadi. Maka itu cobalah untuk menggali dari dalam diri untuk dapat memenuhi kebutuhan diperhatikan.
Label: rangkuman, talkshow
|